Aku bersama untaian angin lepas, terbang bersama rinai hujan
hawa dingin mengalir membendung jiwa, hangat itu lenyap
sekujur tubuh basah dan menggigil, merintih di kelam malam dan bisu
aku terbaring kaku di ujung jalan, tak sanggup kaki bergerak kaku
aku mati raga, mati rasa, mati jiwa
ku biarkan mata ini terpejam, menikmati perih yang menusuk hingga ke ubun
merusak otak saraf ku dan lumpuh
lumpuh dunia ku pijak, mengangkat ku pergi,
pergi meninggal dunia dan senyap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar